tag:blogger.com,1999:blog-49311606903173240692024-02-19T06:41:32.507-08:00Nasrullah RahmanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-47604537623334548812013-05-20T05:36:00.000-07:002013-05-29T00:06:43.755-07:00Sejarah Kebudayaan Islam<b>Islam Kalimantan</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3nvCSV1iHoZmpS6v1zDSeQp3KIC0KPwp2AOJNaicVk5lCMODK3zwOrmRybaIiWiZnUt3TpK-WFH2MsZMno9yeZtD6CfOdSXULChE52rLki0uTX55CiT21DySmol4ee1ii9nNefHzF0Q/s1600/islamic.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="191" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3nvCSV1iHoZmpS6v1zDSeQp3KIC0KPwp2AOJNaicVk5lCMODK3zwOrmRybaIiWiZnUt3TpK-WFH2MsZMno9yeZtD6CfOdSXULChE52rLki0uTX55CiT21DySmol4ee1ii9nNefHzF0Q/s200/islamic.JPG" width="200" /></a>Para ulama awal yang berdakwah di Sumatera dan Jawa melahirkan kader-ka</div>
der dakwah yang terus menerus mengalir. Islam masuk ke Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan Borneo kala itu. Di pulau ini, ajaran Islam masuk dari dua pintu.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jalur pertama yang membawa Islam masuk ke tanah Borneo adalah jalur Malaka yang dikenal sebagai Kerajaan Islam setelah Perlak dan Pasai. Jatuhnya Malaka ke tangan penjajah Portugis kian membuat dakwah semakin menyebar. Para mubaligh-mubaligh dan komunitas Islam kebanyakan mendiami pesisir Barat Kalimantan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jalur lain yang digunakan menyebarkan dakwah Islam adalah para mubaligh yang dikirim dari Tanah Jawa. Ekspedisi dakwah ke Kalimantan ini menemui puncaknya saat Kerajaan Demak berdiri. Demak mengirimkan banyak mubaligh ke negeri ini. Perjalanan dakwah pula yang akhirnya melahirkan Kerajaan Islam Banjar dengan ulama-ulamanya yang besar, salah satunya adalah Syekh Muhammad Arsyad al Banjari. (Baca: Empat Sekawan Ulama Besar)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Islam Sulawesi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepentingan kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Celebes atau Sulawesi. Menurut catatan company dagang Portugis yang datang pada tahun 1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini sudah bisa ditemui pemukiman Muslim di beberapa daerah. Meski belum terlalu besar, namun jalan dakwah terus berlanjut hingga menyentuh raja-raja di Kerajaan Goa yang beribu negeri di Makassar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Raja Goa pertama yang memeluk Islam adalah Sultan Alaidin al Awwal dan Perdana Menteri atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa pada tahun 1603. Sebelumnya, dakwah Islam telah sampai pula pada ayahanda Sultan Alaidin yang bernama Tonigallo dari Sultan Ternate yang lebih dulu memeluk Islam. Namun Tonigallo khawatir jika ia memeluk Islam, ia merasa kerajaannya akan di bawah pengaruh kerajaan Ternate.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa ulama Kerajaan Goa di masa Sultan Alaidin begitu terkenal karena pemahaman dan aktivitas dakwah mereka. Mereka adalah Khatib Tunggal, Datuk ri Bandang, datuk Patimang dan Datuk ri Tiro. Dapat diketahui dan dilacak dari nama para ulama di atas, yang bergelar datuk-datuk adalah para ulama dan mubaligh asal Minangkabau yang menyebarkan Islam ke Makassar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pusat-pusat dakwah yang dibangun oleh Kerajaan Goa inilah yang melanjutkan perjalanan ke wilayah lain sampai ke Kerajaan Bugis, Wajo Sopeng, Sidenreng, Tanette, Luwu dan Paloppo.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Islam Maluku</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kepulauan Maluku yang terkenal kaya dengan hasil bumi yang melimpah membuat wilayah ini sejak zaman antik dikenal dan dikunjungi para pedagang seantero dunia. Karena status itu pula Islam lebih dulu mampir ke Maluku sebelum datang ke Makassar dan kepulauan-kepulauan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan Ternate adalah kerajaan terbesar di kepulauan ini. Islam masuk ke wilayah ini sejak tahun 1440. Sehingga, saat Portugis mengunjungi Ternate pada tahun 1512, raja ternate adalah seorang Muslim, yakni Bayang Ullah. Kerajaan lain yang juga menjadi representasi Islam di kepulauan ini adalah Kerajaan Tidore yang wilayah teritorialnya cukup luas meliputi sebagian wilayah Halmahera, pesisir Barat kepulauan Papua dan sebagian kepulauan Seram.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada juga Kerajaan Bacan. Raja Bacan pertama yang memeluk Islam adalah Raja Zainulabidin yang bersyahadat pada tahun 1521. Di tahun yang sama berdiri pula Kerajaan Jailolo yang juga dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Islam dalam pemerintahannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Islam Papua</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa kerajaan di kepulauan Maluku yang wilayah teritorialnya sampai di pulau Papua menjadikan Islam masuk pula di pulau Cendrawasih ini. Banyak kepala-kepala suku di wilayah Waigeo, Misool dan beberapa daerah lain yang di bawah administrasi pemerintahan kerajaan Bacan. Pada periode ini pula, berkat dakwah yang dilakukan kerajaan Bacan, banyak kepala-kepala suku di Pulau Papua memeluk Islam. Namun, dibanding wilayah lain, perkembangan Islam di pulau hitam ini bisa dibilang tak terlalu besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Islam Nusa Tenggara</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Islam masuk ke wilayah Nusa Tenggara bisa dibilang sejak awal abad ke-16. Hubungan Sumbawa yang baik dengan Kerajaan Makassar membuat Islam turut berlayar pula ke Nusa Tenggara. Sampai kini jejak Islam bisa dilacak dengan meneliti makam seorang mubaligh asal Makassar yang terletak di kota Bima. Begitu juga dengan makam Sultan Bima yang pertama kali memeluk Islam. Bisa disebut, seluruh penduduk Bima adalah para Muslim sejak mula.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain Sumbawa, Islam juga masuk ke Lombok. Orang-orang Bugis datang ke Lombok dari Sumbawa dan mengajarkan Islam di sana. Hingga kini, beberapa kata di suku-suku Lombok banyak kesamaannya dengan bahasa Bugis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan data dan perjalanan Islam di atas, sesungguhnya bisa ditarik kesimpula, bahwa Indonesia adalah negeri Islam. Bahkan, lebih jauh lagi, jika dikaitkan dengan peran Islam di berbagai kerajaan tersebut di atas, Indonesia telah memiliki cikal bakal atau embrio untuk membangun dan menjadi sebuah negara Islam. (Oleh: Herry Nurdi/Sabili)</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-2915639073850276302013-05-15T19:04:00.000-07:002013-05-15T19:10:06.445-07:00ASAL USUL MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh58-PObrozHPE6h9H8_K-N1GUn63O6S0uJ8Oa-IRDyKfOqclJ_d9vPVrPcXT3OBKQNv9SX-EgUH7Puxso3DTUEVrf_kgf96Uho0FudW8YDAeBn9a-UbLY-HiHuoCu2qPWHdOVywfloBg/s1600/Nasrul.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh58-PObrozHPE6h9H8_K-N1GUn63O6S0uJ8Oa-IRDyKfOqclJ_d9vPVrPcXT3OBKQNv9SX-EgUH7Puxso3DTUEVrf_kgf96Uho0FudW8YDAeBn9a-UbLY-HiHuoCu2qPWHdOVywfloBg/s200/Nasrul.png" width="200" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus. Di lain puhak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Salah satu sifat asli Al-Quran, adalah bahwa untuk mengilustrasikan penegasan yang berulang-ulang tentang ke-Mahakuasaan Tuhan, kitab tersebut merujuk kepada suatu keragaman gejala alam. Al-Quran memberikan jawaban yang amat jelas pada pertanyaan pada titik manakah kehidupan bermula[1]. Dalam Islam, dijelaskan pula tahapan-tahapan kejadian dan asal usul manusia [2]antara lain :
a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup
b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri).
c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14). Dapat dikemukakan bahwa filsafat Islam pada umumnya, memandang manusia terdiri dari dua substansi yang bersifat materi (badan) dan substansi yang bersifat immateri (jiwa) dan hakikat dari manusia adalah substansi immaterialnya seperti ditulis oleh Imam al-Ghazali mengemukakan bahwa essensi manusia adalah jiwanya[3]:
“Adanya jiwa dalam dirinya membuat manusia itu menjadi ciptaan Tuhan yang unggul. Dengan jiwa itu pula manusia dapat mengenal Tuhannya dan sifat-sifatNya bukan dengan organ tubuh lainnya. Dengan jiwa itu jualah, manusia dapat mendekatkan diri dengan tuhan dan berusaha mewujudkan. Jadi, jiwa adalah raja dalam diri manusia dan anggota tubuh lainnya adalah unsur-unsur yang melaksanakan perintah tuhan. Jiwa itu diterima oleh tuhan apabila dia tetap bebas dari hal-hal selain dari tuhan. Apabila ia terikat pada hal-hal yang bukan dengan tuhan, dia telah menjauh darinya. Jiwa manusialah yang akan dipertanyakan dan disiksa.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-76490555403269025512013-05-14T01:27:00.003-07:002013-05-16T02:09:26.108-07:00Hobby<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8hA9_iV9qExZ9UTWPW1bw7LLjyeqy0YVeEUIhiUvj3DEExD9624NgzcwahHnPz7UbQYrqQer0l36a3y4Tvytn4FAaZNTNweTyEksQeezWaZsgii2wKahnYsPi793tWeeeFAS_yGNKeA/s1600/mendaki.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8hA9_iV9qExZ9UTWPW1bw7LLjyeqy0YVeEUIhiUvj3DEExD9624NgzcwahHnPz7UbQYrqQer0l36a3y4Tvytn4FAaZNTNweTyEksQeezWaZsgii2wKahnYsPi793tWeeeFAS_yGNKeA/s200/mendaki.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak jarang orang yang terlena dengan keindahan gunung sehingga tak jarang orang yang ingin menjajakinya. Gunung memang begitu indah jika kita melihatnya dari kejauhan seolah tak ada rintangan dan tantagan didalamnya. Mendaki sebuah gunung butuh persiapan yang matang baik fisik maupun mental, karena jika tidak demikian maka kemungkinan kita akan mendapatkan berbagai bentuk kecelakaan baik fisik maupun mental melihat banyaknya rintangan yang harus kita taklukkan didalamnya. saya peribadi senangnya terhadap tantangan didalamnya sehingga sebelum mendaki saya biasanya mempersiapkan diri dengan olah raga-olah raga kecil dan pemantapan pengetahuan tentang medan dan jalur yang akan saya lalui.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmtY3xiqLNzC1ao18rmUhNhwXNeA-NEKvE_9XmdpVNdtE6NSaKXuH8FH5hdtK_JBXNfN8wJztGaIH8wcPwQE2IId4Ws0iEvf4NPR63sRtmZIaZj9f_mSpVWQm2mkHc99H9hUqrZE7zrw/s1600/Air+Terjun+27+Umpungeng.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmtY3xiqLNzC1ao18rmUhNhwXNeA-NEKvE_9XmdpVNdtE6NSaKXuH8FH5hdtK_JBXNfN8wJztGaIH8wcPwQE2IId4Ws0iEvf4NPR63sRtmZIaZj9f_mSpVWQm2mkHc99H9hUqrZE7zrw/s200/Air+Terjun+27+Umpungeng.JPG" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau dilihat dan di bayangin sepintas oarang-orang yang mengapung di air sepertinya gampang dan nyaman. tapi tau gak sih,,, mengapung/berenang itu juga butuh perjuangan untuk sampai bisa melakukannya lho..... berkat perjuanganku yang sering latihan disungai waktu kecil alhmdulillah bisa berenang. bukan saja bisa, tapi dah pernah nolongin orang yang hampir tenggelam. coba seandainya saya gak tau berenang saat itu pasti dah gak bisa menulis seperti yang anda baca saat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkUKbegzeMz48Y2iNOxKqQwXWfRrsz-2lZaVg0JRXfBbnNCXrAJfgQpG5u1pTqUBccaFfTk9_MRYUpXpSk2hMhKj9nrYMwX6dc9mKsO_-hJ0uS1-oqRDEgZL5hoOmxvS6-d0I5mVgFiA/s1600/membaca_buku.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkUKbegzeMz48Y2iNOxKqQwXWfRrsz-2lZaVg0JRXfBbnNCXrAJfgQpG5u1pTqUBccaFfTk9_MRYUpXpSk2hMhKj9nrYMwX6dc9mKsO_-hJ0uS1-oqRDEgZL5hoOmxvS6-d0I5mVgFiA/s200/membaca_buku.gif" width="175" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teman terbaik dikala sendiri adalah dengan membaca buku.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-77389016314750181862013-05-14T01:27:00.001-07:002013-05-16T00:19:24.944-07:00Tours travel<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-BOqARo0ZM6rQQtTOeaRK5Yhzfp4tS2mCPOVTBhyphenhyphen6zz7oTIPbz29cXnCkp-ow-jMRhxFp3-jBqQ6VXmFW8tEQXa070-i8oldOIxxW_ezYCPOHR4YLiyvplZF275APA3JFsS_V3CeTuQ/s1600/logo-tazkia-travel.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-BOqARo0ZM6rQQtTOeaRK5Yhzfp4tS2mCPOVTBhyphenhyphen6zz7oTIPbz29cXnCkp-ow-jMRhxFp3-jBqQ6VXmFW8tEQXa070-i8oldOIxxW_ezYCPOHR4YLiyvplZF275APA3JFsS_V3CeTuQ/s200/logo-tazkia-travel.jpg" width="133" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://tazkiatravel.blogspot.com/">Tazkia Tour & Travel</a> adalah Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang memfokuskan diri sebagai biro perjalanan yang bisa menjadi sahabat perjalanan ibadah Anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain menyediakan paket-paket umrah dan haji sebagai bentuk layanan yang tersedia, <a href="http://tazkiatravel.blogspot.com/">Tazkia Travel</a> juga berusaha menghadirkan pembimbing-pembimbing ibadah yang ahli dan mendalami bidang Fiqih Islam, terutama untuk masalah ibadah umrah dan haji, sehingga kami berusaha, sebagai bentuk tanggungjawab moral, bahwa ibadah yang Anda jalani telah sah sesuai petunjuk Allah dan Nabi Muhammad SAW.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring perjalanan yang cukup berliku dan keinginan untuk selalu memperbaiki layanan yang diberikan, pada tahun 2001/2002 <a href="http://tazkiatravel.blogspot.com/">Tazkia Travel</a> menjadi salah satu dari The Big 5 Penyelenggara Umrah & Haji bersama Maktour, Al Amin, Tiga Utama dan Kopindo Wisata.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga akhir Tahun Haji 2004 ini, Tauba Travel telah memiliki kurang lebih 7000 Alumni Jamaah Haji dan Umrah. Alumni-alumni Haji dan Umrah Tauba Travel bergabung dalam satu keluarga besar yang bernama IKAH TAZKIA, atau Ikatan Alumni Haji Tazkia.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-17538996425183564222013-05-14T01:26:00.001-07:002013-05-16T00:13:09.648-07:00Perikanan<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXbQl3TOLBGoX3CmyaLLYQnMklTSKVJEG_iLdHUy8fUvF6uFn13-c6mXPtWs3RDyd7zGBNFtSdtiDoJmrwY65EdD_mATG6Srbf0dQN82owfeuxiOBfXQLPgFV_67GSX7rzjxx67KWUZg/s1600/Perikanan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXbQl3TOLBGoX3CmyaLLYQnMklTSKVJEG_iLdHUy8fUvF6uFn13-c6mXPtWs3RDyd7zGBNFtSdtiDoJmrwY65EdD_mATG6Srbf0dQN82owfeuxiOBfXQLPgFV_67GSX7rzjxx67KWUZg/s200/Perikanan.jpg" width="176" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<i>Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi dan berbagai avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan, serta lingkungannya. Di <a href="http://www.indonesia.co.id/">Indonesia,</a> menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.[1] Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia. Selain itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, rekreasi (pemancingan ikan), dan mungkin juga untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan.[2]</div>
<div style="text-align: justify;">
Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis).</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-76069027380273678222013-05-14T01:25:00.007-07:002013-05-16T00:10:30.886-07:00Peternakan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjezwm396r6hyhdU7cCDhrvEUBXDual-kwIevOX_g5SAhC_-5DlclxAJxw_Gn6ll1Yu-fp51XJXDYv9zqq8c8clpT-JiAjIEXbnOgQpcEe0owh4Pc68H8KFdqMMM_zy5Vggs2WofgVPng/s1600/Peternakan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="97" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjezwm396r6hyhdU7cCDhrvEUBXDual-kwIevOX_g5SAhC_-5DlclxAJxw_Gn6ll1Yu-fp51XJXDYv9zqq8c8clpT-JiAjIEXbnOgQpcEe0owh4Pc68H8KFdqMMM_zy5Vggs2WofgVPng/s200/Peternakan.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<h2 style="background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.1875px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span class="mw-headline" id="Sejarah_Peternakan">Sejarah Peternakan</span> <span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; vertical-align: baseline;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peternakan&action=edit&section=1" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Sejarah Peternakan">sunting</a>]</span></span></h2>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Domestikasi" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Domestikasi">domestikasi</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Anjing" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Anjing">anjing</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kambing" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Kambing">kambing</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Domba" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Domba">domba</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-infoternak_3-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-infoternak-3" style="background-image: none; text-decoration: none;">[3]</a></sup> Peternakan semakin berkembang pada masa <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikum" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Neolitikum">Neolitikum</a>, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan.<sup class="reference" id="cite_ref-infoternak_3-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-infoternak-3" style="background-image: none; text-decoration: none;">[3]</a></sup> Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wol" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Wol">wol</a>).<sup class="reference" id="cite_ref-infoternak_3-2" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-infoternak-3" style="background-image: none; text-decoration: none;">[3]</a></sup> Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah.<sup class="reference" id="cite_ref-infoternak_3-3" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-infoternak-3" style="background-image: none; text-decoration: none;">[3]</a></sup>Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.<sup class="reference" id="cite_ref-infoternak_3-4" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-infoternak-3" style="background-image: none; text-decoration: none;">[3]</a></sup></span></div>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Universitas">universitas</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Perguruan tinggi">perguruan tinggi</a> di seluruh dunia.<sup class="reference" id="cite_ref-infoternak_3-5" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-infoternak-3" style="background-image: none; text-decoration: none;">[3]</a></sup>Para siswa belajar disiplin ilmu seperti <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ilmu_gizi&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Ilmu gizi (halaman belum tersedia)">ilmu gizi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Genetika">genetika</a> dan budi-daya, atau ilmu reproduksi.<sup class="reference" id="cite_ref-infoternak_3-6" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-infoternak-3" style="background-image: none; text-decoration: none;">[3]</a></sup> Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian aktif sebagai doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.<sup class="reference" id="cite_ref-infoternak_3-7" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-infoternak-3" style="background-image: none; text-decoration: none;">[3]</a></sup></span></div>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.<sup class="reference" id="cite_ref-infoternak_3-8" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-infoternak-3" style="background-image: none; text-decoration: none;">[3]</a></sup></span></div>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Katak mati di pinggir kali.</span></div>
<h2 style="background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.1875px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span class="mw-headline" id="Macam-Macam_Hewan_Ternak">Macam-Macam Hewan Ternak</span> <span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; vertical-align: baseline;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peternakan&action=edit&section=2" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Macam-Macam Hewan Ternak">sunting</a>]</span></span></h2>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sapi_perah&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Sapi perah (halaman belum tersedia)">sapi perah</a>, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Itik" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Itik">itik</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mentok" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Mentok">mentok</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Puyuh" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Puyuh">puyuh</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ulat_sutera" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Ulat sutera">ulat sutera</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belut" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Belut">belut</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Katak_hijau&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Katak hijau (halaman belum tersedia)">katak hijau</a>, dan ternak lebah madu<sup class="reference" id="cite_ref-Analisis.2C_Jilid_14_4-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Analisis.2C_Jilid_14-4" style="background-image: none; text-decoration: none;">[4]</a></sup>. Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil manfaat dan hasilnya.<sup class="reference" id="cite_ref-Analisis.2C_Jilid_14_4-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Analisis.2C_Jilid_14-4" style="background-image: none; text-decoration: none;">[4]</a></sup> Hewan-hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk diternakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai <sup class="reference" id="cite_ref-Analisis.2C_Jilid_14_4-2" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Analisis.2C_Jilid_14-4" style="background-image: none; text-decoration: none;">[4]</a></sup></span></div>
<h2 style="background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.1875px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span class="mw-headline" id="Tujuan">Tujuan</span> <span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; vertical-align: baseline;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peternakan&action=edit&section=3" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Tujuan">sunting</a>]</span></span></h2>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Suatu usaha <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agribisnis" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Agribisnis">agribisnis</a> seperti peternakan harus mempunyai tujuan, yang berguna sebagai evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau benar <sup class="reference" id="cite_ref-Usaha_5-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Usaha-5" style="background-image: none; text-decoration: none;">[5]</a></sup> Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sebagai cara memperoleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keuntungan" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Keuntungan">keuntungan</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Usaha_5-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Usaha-5" style="background-image: none; text-decoration: none;">[5]</a></sup> Bila tujuan ini yang ditetapkan maka segala prinsip ekonomi perusahaan, ekonomi mikro dan makro, konsep akuntansi dan manajemen harus diterapkan.<sup class="reference" id="cite_ref-Pengelolaan_Usaha_Peternakan_Ayam_Kampung_6-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Pengelolaan_Usaha_Peternakan_Ayam_Kampung-6" style="background-image: none; text-decoration: none;">[6]</a></sup> Namun apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Sumber daya">sumber daya</a>, misalnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Tanah">tanah</a> atau untuk mengisi waktu luang tujuan utama memang bukan merupakan aspek komersial, namun harus tetap mengharapkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Modal" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Modal">modal</a> yang ditanamkan dapat kembali.<sup class="reference" id="cite_ref-Pengelolaan_Usaha_Peternakan_Ayam_Kampung_6-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Pengelolaan_Usaha_Peternakan_Ayam_Kampung-6" style="background-image: none; text-decoration: none;">[6]</a></sup></span></div>
<h2 style="background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.1875px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span class="mw-headline" id="Manfaat_dan_hasil_Beternak">Manfaat dan hasil Beternak</span> <span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; vertical-align: baseline;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peternakan&action=edit&section=4" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Manfaat dan hasil Beternak">sunting</a>]</span></span></h2>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak kambing selain diambil hasil dagingnya, kambing dapat diambil hasil kulitnya, kotorannya dapat dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya juga dimanfaatkan.<sup class="reference" id="cite_ref-Beternak_Kambing_yang_Berhasil_7-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Beternak_Kambing_yang_Berhasil-7" style="background-image: none; text-decoration: none;">[7]</a></sup> <sup class="reference" id="cite_ref-Beternak_Kambing_yang_Berhasil_7-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Beternak_Kambing_yang_Berhasil-7" style="background-image: none; text-decoration: none;">[7]</a></sup> Bahkan jenis-jenis kambing tertentu dapat dimbil hasil susunya, hasil bulunya untuk bahan kain <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wol" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Wol">wol</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Beternak_Kambing_yang_Berhasil_7-2" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Beternak_Kambing_yang_Berhasil-7" style="background-image: none; text-decoration: none;">[7]</a></sup>.</span></div>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak lebah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Apis_mellifera&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Apis mellifera (halaman belum tersedia)">Apis mellifera</a> yang bibit awalnya didatangkan dari Australia adalah jasanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni lebah dari peternak untuk melakukan penyerbukan tanaman di perkebunannya.<sup class="reference" id="cite_ref-Khasiat_dan_Manfaat_Madu_Herbal_8-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Khasiat_dan_Manfaat_Madu_Herbal-8" style="background-image: none; text-decoration: none;">[8]</a></sup> Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah adalah perkebunan apel.<sup class="reference" id="cite_ref-Khasiat_dan_Manfaat_Madu_Herbal_8-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Khasiat_dan_Manfaat_Madu_Herbal-8" style="background-image: none; text-decoration: none;">[8]</a></sup></span></div>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Beternak kelinci juga banyak memiliki manfaat, diantaranya yaitu daging yang dapat diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah penghasilan keluarga, kulit kelinci dapat dijual untuk bahan industri, kotoran serta air kencingnya dapat kita jual untuk dijadikan pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas.<sup class="reference" id="cite_ref-Beternak_Kelinci_dan_Manfaatnya_9-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Beternak_Kelinci_dan_Manfaatnya-9" style="background-image: none; text-decoration: none;">[9]</a></sup></span></div>
<h2 style="background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.1875px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span class="mw-headline" id="Manajemen_pemeliharaan_ternak">Manajemen pemeliharaan ternak</span> <span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; vertical-align: baseline;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peternakan&action=edit&section=5" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Manajemen pemeliharaan ternak">sunting</a>]</span></span></h2>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Manajemen pemeliharaan ternak diperkenalkan sebagai upaya untuk dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemilik peternakan.<sup class="reference" id="cite_ref-Website_Budidaya_Hewan_Ternak_10-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Website_Budidaya_Hewan_Ternak-10" style="background-image: none; text-decoration: none;">[10]</a></sup> Dalam manajemen pemeliharaan ternak dipelajari, antara lain :<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seleksi_Bibit&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Seleksi Bibit (halaman belum tersedia)">Seleksi Bibit</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pakan" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Pakan">Pakan</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kandang&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Kandang (halaman belum tersedia)">Kandang</a>, Sistem <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perkawinan" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Perkawinan">Perkawinan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Kesehatan">Kesehatan</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hewan" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Hewan">Hewan</a>, Tata Laksana <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemeliharaan&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Pemeliharaan (halaman belum tersedia)">Pemeliharaan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Pemasaran">Pemasaran</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Website_Budidaya_Hewan_Ternak_10-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Website_Budidaya_Hewan_Ternak-10" style="background-image: none; text-decoration: none;">[10]</a></sup> Pakan yang berkualitas baik atau mengandung gizi yang cukup akan berpengaruh baik terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak dengan baik, jumlah ternak yang mati atau sakit akan berkurang, serta jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan dapat menentukan kualitas ternak. <sup class="reference" id="cite_ref-Budi_Daya_RUMPUT_UNGGUL.2C_Hijauan_Makanan_Ternak_11-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Budi_Daya_RUMPUT_UNGGUL.2C_Hijauan_Makanan_Ternak-11" style="background-image: none; text-decoration: none;">[11]</a></sup> Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berbeda.<sup class="reference" id="cite_ref-Dasar-dasar_Bercocok_Tanam_12-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Dasar-dasar_Bercocok_Tanam-12" style="background-image: none; text-decoration: none;">[12]</a></sup> Ternak yang diberi makanan bermutu (seperti ternak perah)akan menghasilkan pupuk yang berkualitas baik, sebaliknya ternak yang makanannya kurang baik juga akan menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah. <sup class="reference" id="cite_ref-Dasar-dasar_Bercocok_Tanam_12-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Dasar-dasar_Bercocok_Tanam-12" style="background-image: none; text-decoration: none;">[12]</a></sup></span></div>
<h2 style="background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.1875px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span class="mw-headline" id="Pelayanan_Kesehatan_Hewan_dalam_Hukum">Pelayanan Kesehatan Hewan dalam Hukum</span> <span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; vertical-align: baseline;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peternakan&action=edit&section=6" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Pelayanan Kesehatan Hewan dalam Hukum">sunting</a>]</span></span></h2>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Undang-undang pokok kesehatan hewan adalah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Undang-undang_peternakan&action=edit&redlink=1" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Undang-undang peternakan (halaman belum tersedia)">undang-undang peternakan</a> dan kesehatan hewan no.6/1997<sup class="reference" id="cite_ref-Undang-undang_no._6_tahun_1967_tentang_Ketentuan-ketentuan_Pokok_Peternakan_dan_Kesehatan_Hewan.3BSeri_perundang-undangan_13-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Undang-undang_no._6_tahun_1967_tentang_Ketentuan-ketentuan_Pokok_Peternakan_dan_Kesehatan_Hewan.3BSeri_perundang-undangan-13" style="background-image: none; text-decoration: none;">[13]</a></sup> dan PP no.15/1978 tentang produksi dan distribusi obat hewan serta berbagai instruksi Menteri Pertanian dan Dirjen Peternakan tentang pelayanan kesehatan hewan.<sup class="reference" id="cite_ref-Corat-coret_anak_desa_berprofesi_ganda_14-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Corat-coret_anak_desa_berprofesi_ganda-14" style="background-image: none; text-decoration: none;">[14]</a></sup>. Undang-undang karantina dan PP tentang perkarantinaan juga dimasukkan kedalam usaha pelayanan kesehatan hewan. <sup class="reference" id="cite_ref-Corat-coret_anak_desa_berprofesi_ganda_14-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Corat-coret_anak_desa_berprofesi_ganda-14" style="background-image: none; text-decoration: none;">[14]</a></sup>.</span></div>
<h2 style="background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.1875px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span class="mw-headline" id="Cara_Beternak_Khas_di_daerah_Indonesia">Cara Beternak Khas di daerah Indonesia</span> <span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; vertical-align: baseline;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peternakan&action=edit&section=7" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Cara Beternak Khas di daerah Indonesia">sunting</a>]</span></span></h2>
<div style="font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.1875px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.4em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Setiap daerah memiliki budaya ternak sendiri, budaya Timor Tengah Selatan, dalam hal pemeliharaan ternak, umumnya penduduk yang diteliti masih memiliki kecendrungan untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan mereka dipadang rumput pada siang hari.<sup class="reference" id="cite_ref-Bingkai_budaya_Timor_Tengah_Selatan:_suatu_hasil_penelitian_15-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Bingkai_budaya_Timor_Tengah_Selatan:_suatu_hasil_penelitian-15" style="background-image: none; text-decoration: none;">[15]</a></sup> Begitu pula di Maluku, bidang peternakan belum menjadi sebuah bidang yang ditekuni oleh masyarakat.<sup class="reference" id="cite_ref-Adat_istiadat_daerah_Maluku_16-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Adat_istiadat_daerah_Maluku-16" style="background-image: none; text-decoration: none;">[16]</a></sup> Yang ada hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa adanya suatu sistem tertentu.<sup class="reference" id="cite_ref-Adat_istiadat_daerah_Maluku_16-1" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Adat_istiadat_daerah_Maluku-16" style="background-image: none; text-decoration: none;">[16]</a></sup> Pada umumnya jenis-jenis hewan ternak yang dipelihara, diantaranya adalah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan bebas berkeliaran tanpa kandang.<sup class="reference" id="cite_ref-Adat_istiadat_daerah_Maluku_16-2" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Adat_istiadat_daerah_Maluku-16" style="background-image: none; text-decoration: none;">[16]</a></sup> Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan bebas berkeliaran, dan setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya.<sup class="reference" id="cite_ref-Adat_istiadat_daerah_Lampung_17-0" style="line-height: 1em;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_note-Adat_istiadat_daerah_Lampung-17" style="background-image: none; text-decoration: none;">[17]</a></sup></span></div>
<h2 style="background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: sans-serif; font-size: 19px; font-weight: normal; line-height: 19.1875px; margin: 0px 0px 0.6em; overflow: hidden; padding-bottom: 0.17em; padding-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span class="mw-headline" id="Referensi">Referensi</span> <span class="mw-editsection" style="-webkit-user-select: none; display: inline-block; font-size: x-small; line-height: 1em; margin-left: 1em; vertical-align: baseline;">[<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peternakan&action=edit&section=8" style="background-image: none; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Referensi">sunting</a>]</span></span></h2>
<div class="reflist" style="font-family: sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; list-style-type: decimal; margin-bottom: 0.5em;">
<ol class="references" style="line-height: 1.5em; list-style-image: none; list-style-type: inherit; margin: 0.3em 0px 0.5em 3.2em; padding: 0px;">
<li id="cite_note-Manajemen_Peternakan_Ayam_Kampung-1" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Manajemen_Peternakan_Ayam_Kampung_1-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Manajemen_Peternakan_Ayam_Kampung_1-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <span class="reference-text">Rasyaf M. 1994. Manajemen Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.</span></span></li>
<li id="cite_note-Geografi-2" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Geografi_2-0" style="background-image: none; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Sayuti A. 2006. Geografi budaya dalam wilayah pembangunan daerah Sumatera Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.</span></span></li>
<li id="cite_note-infoternak-3" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-infoternak_3-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-infoternak_3-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-infoternak_3-2" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">c</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-infoternak_3-3" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">d</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-infoternak_3-4" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">e</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-infoternak_3-5" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">f</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-infoternak_3-6" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">g</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-infoternak_3-7" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">h</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-infoternak_3-8" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">i</sup></a> <span class="reference-text"><a class="external text" href="http://www.infoternak.com/" rel="nofollow" style="background-image: url(data:image/png; background-position: 100% 50%; background-repeat: no-repeat no-repeat; padding-right: 13px; text-decoration: none;">Situs Infoternak</a></span></span></li>
<li id="cite_note-Analisis.2C_Jilid_14-4" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Analisis.2C_Jilid_14_4-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Analisis.2C_Jilid_14_4-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Analisis.2C_Jilid_14_4-2" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">c</sup></a> <span class="reference-text">Centre for Strategic and International Studies. 1985. Analisis, Jilid 14. Centre for Strategic and International Studies.</span></span></li>
<li id="cite_note-Usaha-5" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Usaha_5-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Usaha_5-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <span class="reference-text">Rasyaf M. 1992. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.</span></span></li>
<li id="cite_note-Pengelolaan_Usaha_Peternakan_Ayam_Kampung-6" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Pengelolaan_Usaha_Peternakan_Ayam_Kampung_6-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Pengelolaan_Usaha_Peternakan_Ayam_Kampung_6-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <span class="reference-text">Rasyaf M. 1992. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung. Yogyakarta: Kanisius.</span></span></li>
<li id="cite_note-Beternak_Kambing_yang_Berhasil-7" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Beternak_Kambing_yang_Berhasil_7-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Beternak_Kambing_yang_Berhasil_7-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Beternak_Kambing_yang_Berhasil_7-2" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">c</sup></a> <span class="reference-text">Sumaprastowo. 1980. Beternak Kambing yang Berhasil. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.</span></span></li>
<li id="cite_note-Khasiat_dan_Manfaat_Madu_Herbal-8" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Khasiat_dan_Manfaat_Madu_Herbal_8-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Khasiat_dan_Manfaat_Madu_Herbal_8-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <span class="reference-text">Suranto A. 2004. Khasiat dan Manfaat Madu Herbal. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.</span></span></li>
<li id="cite_note-Beternak_Kelinci_dan_Manfaatnya-9" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Beternak_Kelinci_dan_Manfaatnya_9-0" style="background-image: none; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Rochani S. Beternak Kelinci dan Manfaatnya. Jakarta: Ganeca exact.</span></span></li>
<li id="cite_note-Website_Budidaya_Hewan_Ternak-10" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Website_Budidaya_Hewan_Ternak_10-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Website_Budidaya_Hewan_Ternak_10-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <span class="reference-text">Website Budidaya Hewan Ternak.</span></span></li>
<li id="cite_note-Budi_Daya_RUMPUT_UNGGUL.2C_Hijauan_Makanan_Ternak-11" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Budi_Daya_RUMPUT_UNGGUL.2C_Hijauan_Makanan_Ternak_11-0" style="background-image: none; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Rukmana R. 2005. Budi Daya RUMPUT UNGGUL, Hijauan Makanan Ternak. Yogyakarta: Kanisius.</span></span></li>
<li id="cite_note-Dasar-dasar_Bercocok_Tanam-12" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Dasar-dasar_Bercocok_Tanam_12-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Dasar-dasar_Bercocok_Tanam_12-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <span class="reference-text">Aak. 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.</span></span></li>
<li id="cite_note-Undang-undang_no._6_tahun_1967_tentang_Ketentuan-ketentuan_Pokok_Peternakan_dan_Kesehatan_Hewan.3BSeri_perundang-undangan-13" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Undang-undang_no._6_tahun_1967_tentang_Ketentuan-ketentuan_Pokok_Peternakan_dan_Kesehatan_Hewan.3BSeri_perundang-undangan_13-0" style="background-image: none; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Indonesia. 1967. Undang-undang no. 6 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan;Seri perundang-undangan. Departemen Penerangan, Republik Indonesia.</span></span></li>
<li id="cite_note-Corat-coret_anak_desa_berprofesi_ganda-14" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Corat-coret_anak_desa_berprofesi_ganda_14-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Corat-coret_anak_desa_berprofesi_ganda_14-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <span class="reference-text">Sitopoe M. 2008. Corat-coret anak desa berprofesi ganda. Jakarta:Kepustakaan Populer Gramedia.</span></span></li>
<li id="cite_note-Bingkai_budaya_Timor_Tengah_Selatan:_suatu_hasil_penelitian-15" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Bingkai_budaya_Timor_Tengah_Selatan:_suatu_hasil_penelitian_15-0" style="background-image: none; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Timor Tengah Selatan (Indonesia). 1993. Bingkai budaya Timor Tengah Selatan: suatu hasil penelitian. Timor Tengah Selatan (N.T.T.): Pemerintah Daerah Tingkat II.</span></span></li>
<li id="cite_note-Adat_istiadat_daerah_Maluku-16" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Adat_istiadat_daerah_Maluku_16-0" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Adat_istiadat_daerah_Maluku_16-1" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">b</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Adat_istiadat_daerah_Maluku_16-2" style="background-image: none; text-decoration: none;"><sup style="line-height: 1em;">c</sup></a> <span class="reference-text">Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1978. Adat istiadat daerah Maluku.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.</span></span></li>
<li id="cite_note-Adat_istiadat_daerah_Lampung-17" style="margin-bottom: 0.1em; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peternakan#cite_ref-Adat_istiadat_daerah_Lampung_17-0" style="background-image: none; text-decoration: none;">^</a></b> <span class="reference-text">Anonim.1977. Adat istiadat daerah Lampung. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.</span></span></li>
</ol>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-41935188239771591832013-05-14T01:25:00.004-07:002013-05-17T06:24:40.921-07:00Pertanian<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP-qy24pKLVL8rPe2l_Tbhm9qMMpg1IPP7HscojSZcrdYFeVXVtG1FiJVuFsrxnttdBtlNeHxgKEDV9i8qmNX8HeZZMqLqlCVV-xkg7DlSJLWeM8UDZEbgj5BGC1NhuabahgXvzJKTvQ/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP-qy24pKLVL8rPe2l_Tbhm9qMMpg1IPP7HscojSZcrdYFeVXVtG1FiJVuFsrxnttdBtlNeHxgKEDV9i8qmNX8HeZZMqLqlCVV-xkg7DlSJLWeM8UDZEbgj5BGC1NhuabahgXvzJKTvQ/s200/images.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. S<span style="text-align: left;">ejarah singkat pertanian dunia </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
Daerah "bulan sabit yang subur" di Timur Tengah. Di tempat ini ditemukan bukti-bukti awal pertanian, seperti biji-bijian dan alat-alat pengolahnya.<br />
Domestikasi anjing diduga telah dilakukan bahkan pada saat manusia belum mengenal budidaya (masyarakat berburu dan peramu) dan merupakan kegiatan peternakan yang pertama kali.<br />
Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah "bulan sabit yang subur" di Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan polong-polongan di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok bagi mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan.<br />
Teknik budidaya tanaman lalu meluas ke barat (Eropa dan Afrika Utara, pada saat itu Sahara belum sepenuhnya menjadi gurun) dan ke timur (hingga Asia Timur dan Asia Tenggara). Bukti-bukti di Tiongkok menunjukkan adanya budidaya jewawut (millet) dan padi sejak 6000 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Asia Tenggara telah mengenal budidaya padi sawah paling tidak pada saat 3000 tahun SM dan Jepang serta Korea sejak 1000 tahun SM. Sementara itu, masyarakat benua Amerika mengembangkan tanaman dan hewan budidaya yang sejak awal sama sekali berbeda.<br />
Hewan ternak yang pertama kali didomestikasi adalah kambing/domba (7000 tahun SM) serta babi (6000 tahun SM), bersama-sama dengan domestikasi kucing. Sapi, kuda, kerbau, yak mulai dikembangkan antara 6000 hingga 3000 tahun SM. Unggas mulai dibudidayakan lebih kemudian. Ulat sutera diketahui telah diternakkan 2000 tahun SM. Budidaya ikan air tawar baru dikenal semenjak 2000 tahun yang lalu di daerah Tiongkok dan Jepang. Budidaya ikan laut bahkan baru dikenal manusia pada abad ke-20 ini<br />
<div>
<b><br /></b></div>
<div>
<b>2. Pengertian </b></div>
<div>
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologi dan ekonomi. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan pertanian, biokimia, dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatbudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.</div>
<div style="text-align: justify;">
Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sisi pertanian industrial yang memperhatikan lingkungannya adalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Pertanian berkelanjutan, dikenal juga dengan variasinya seperti pertanian organik atau permakultur, memasukkan aspek kelestarian daya dukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutan biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanian industrial.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari kedua kutub "ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentuk pertanian ekstensif (pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstrem dan tradisional akan berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan semata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<i>Sumber: Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas </i><br />
<div>
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-58197695121381600532013-05-14T01:24:00.003-07:002013-05-17T18:08:26.683-07:00Sosial Kemasyarakatan<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian :</div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Tetapi juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan inipun merupakan juga hubungan yang saling menentukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
MASALAH SOSIAL YANG ADA DI MASYARAKAT</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh Masalah Sosial Masyarakat di Indonesia</div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia adalah negara yang mempunyai penduduk sangat padat terutama di kota-kota besar. Dengan jumplah penduduk yang sangat padat, membuat Indonesia banyak mengalami masalah sosial. Masalah sosial itu sendiri dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Misalnya saja Kemiskinan, Pendidikan dan kejahatan. Tak hanya itu, Masalah lain yang paling banyak di indonesia juga ada seperti Banyaknya pengangguran dan kurangnya keadilan untuk masyarakat terutama masyarakat kecil. bukan menjadi rahasia lagi, Indonesia memiliki catatan hukum yang jelek.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang yang salah terlihat benar dan yang benar bisa terlihat salah. Kesenjangan kadang juga timbul antara si kaya dan si miskin. Dan berikut ini sedikit Contoh Masalah sosial yang ada di masyarakat Indonesia :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kemiskinan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtYUFh6ALxX7u5xbxqh0-Pkyu9OVlgkX89XSGxBtawyBI-m6I_vjMoUdC4B4VeW8euSkld3svrd6WLSPINNwDV0TU62Az55ppxRxYG2NuLQBmToSrfvjK0znUQd4QyG61AERKP8Z04BQ/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="129" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtYUFh6ALxX7u5xbxqh0-Pkyu9OVlgkX89XSGxBtawyBI-m6I_vjMoUdC4B4VeW8euSkld3svrd6WLSPINNwDV0TU62Az55ppxRxYG2NuLQBmToSrfvjK0znUQd4QyG61AERKP8Z04BQ/s200/images.jpg" width="200" /></a></div>
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan di indonesia terjadi bukan hanya di daerah pelosok saja, tetapi juga terjadi di daerah perkotaan yang konon menjanjikan banyak kemewahan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini terjadi karena banyak faktor, dan diantaranya adalah masalah pendidikan yang belum bisa semua masyarakat indonesia rasakan. Akan tetapi menurut survai, Kemiskinan di indonesia semakin berkurang .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pendidikan</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOGKEKuRL93Xi3S9DhmT9CHKq0kOeIYfhxHMhJ6H06cJGC7V6rEpsBdZkmsq9vri7rrLkHjBnJeFTp_BA8zVlu-2Hg94BB2MsJ2zWs0VPoT7TgzO8RLQe5FNpehFMUKL52N_-jR3mCCg/s1600/pendidikan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOGKEKuRL93Xi3S9DhmT9CHKq0kOeIYfhxHMhJ6H06cJGC7V6rEpsBdZkmsq9vri7rrLkHjBnJeFTp_BA8zVlu-2Hg94BB2MsJ2zWs0VPoT7TgzO8RLQe5FNpehFMUKL52N_-jR3mCCg/s200/pendidikan.jpg" width="200" /></a>Indonesia termasuk negara yang tingkat pendidikannya cukup rendah di dunia. Banyak sekali anak-anak yang harusnya sekolah, mereka sibuk membantu orang tuanya untuk bekerja mencari nafkah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pastinya mereka (anak-anak indonesia) ingin merasakan sekolah seperti anak-anak yang lain. akan tetapi keadaan perekonomian orang tua yang kurang mampu membuat mereka mengubur keinginan tersebut. Meskipun pemerintah telah mengucurkan dana BOS, tetapi pada kenyataannya masih banyak anak-anak dijalanan ketika jam sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kejahatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-08ygJlGFRILND6PSlB26LZee_wgkZ_2Gt3YiWaH_synUGnavbNk6NNhx2Zin4iMjqtE5Rz92eY4u4s0kDCmQ1AmmMeAD8UWNCRgGPDsy5SLwwARXZ74kW16EawoRuB0qrkcITg1F1Q/s1600/5+Jenis+Kejahatan+Perbankan+dan+Cara+Menghindarinya.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-08ygJlGFRILND6PSlB26LZee_wgkZ_2Gt3YiWaH_synUGnavbNk6NNhx2Zin4iMjqtE5Rz92eY4u4s0kDCmQ1AmmMeAD8UWNCRgGPDsy5SLwwARXZ74kW16EawoRuB0qrkcITg1F1Q/s200/5+Jenis+Kejahatan+Perbankan+dan+Cara+Menghindarinya.jpg" width="200" /></a></div>
Indonesia memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi, apalagi di daerah kota besar. Jenis kejahatan yang dilakukan juga beragam, dari segi motif dan caranya. Tapi paling banyak yang terjadi adalah kejahatan yang timbul karena faktor ekonomi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ini terjadi bukan hanya pada orang yang kurang terpelajar, akan tetapi orang yang terpelajarpun juga kadang masuk dalam daftar orang yang melakukan tindakan kriminal. misalnya saja pemalakan, tawuran dsb. Ini bisa dilihat di acara televisi yang setiap hari pasti ada tayangan kriminal yang terjadi entah itu di ibu kota atau di daerah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pengangguran</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdoXE0S3OEw2rgI0InTcwQtzhKl2aZL6xAZpW4LKwLXE4matoumaiqOq_bSQd4x8eIm8Q_nsRVwVPbeZWykJd2OM6-l64aFNNf2qWC2uRdcX9ElM2QZrQycAr489mBH2JDtnZQPfRmqg/s1600/pengangguran-600x400.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdoXE0S3OEw2rgI0InTcwQtzhKl2aZL6xAZpW4LKwLXE4matoumaiqOq_bSQd4x8eIm8Q_nsRVwVPbeZWykJd2OM6-l64aFNNf2qWC2uRdcX9ElM2QZrQycAr489mBH2JDtnZQPfRmqg/s200/pengangguran-600x400.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengangguran adalah masalah serius yang dihadapi indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Jumplah penduduk yang semakin banyak tak diimbangi dengan jumplah lapangan kerja yang banyak pula, sehingga terjadi banyak pengangguran. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pengangguran juga bertambah seiring kebiasaan masyarakat yang datang dari daerah memadati ibu kota. Kadang mereka datang dengan modal nekat tanpa ketrampilan khusus sehingga di kota mereka tak punya kerjaan. Sebenarnya lapangan pekerjaan bisa kita ciptakan sendiri tanpa harus pergi ke ibukota.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Keadilan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJq0cSx2CkMinTQhK2v74WTfPWf0jmv-3I2Hj9oCHPxZ-MIDcLUpFoM3slRZnwHSZhentauANRTuzh96lsTGjTLUkxOCoepKNS56fHTUZR1ho1lelLy3Zy3WFCko7qh70OnvnLxMucnA/s1600/blind_justice.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="141" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJq0cSx2CkMinTQhK2v74WTfPWf0jmv-3I2Hj9oCHPxZ-MIDcLUpFoM3slRZnwHSZhentauANRTuzh96lsTGjTLUkxOCoepKNS56fHTUZR1ho1lelLy3Zy3WFCko7qh70OnvnLxMucnA/s200/blind_justice.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" [1]. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" [2]. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber </b>:</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.rofingi.com/2012/03/masalah-sosial-pengertian-dan-contoh-di.html</div>
<div style="text-align: justify;">
http://idorastafara.blogspot.com/2009/11/masalah-sosial-yang-ada-di-masyarakat.html</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-33045860187169878472013-05-14T01:23:00.001-07:002013-05-14T01:23:28.113-07:00KeluargakuSedang dalam konstruksiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-48977138499428442822013-05-14T01:22:00.003-07:002013-05-16T06:01:39.262-07:00Riwayat PendidikanMengawali pendidikan dari SDN 11 Umpungeng yang terletak di Dusun umpungengAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-26690599273345372412013-05-14T00:37:00.001-07:002013-05-15T23:14:44.308-07:00Manusia dan Agama<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwDB5U4yO36x9AQkUw4sfNKXrKpPXDwR8f_4Z9ULLsAlA0F5pgAmtUeWZVTHsWjxrRwyNVQpZ_vY54QScUlVRwhqncdlKmse9UvdhvGi59s0E7mRPU0tTC5vhhPKXY4HtA_YABOGIZCQ/s1600/Manusia+%2526+Agama.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwDB5U4yO36x9AQkUw4sfNKXrKpPXDwR8f_4Z9ULLsAlA0F5pgAmtUeWZVTHsWjxrRwyNVQpZ_vY54QScUlVRwhqncdlKmse9UvdhvGi59s0E7mRPU0tTC5vhhPKXY4HtA_YABOGIZCQ/s1600/Manusia+%2526+Agama.jpg" /></a><br />
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b>.A. Pengertian, fungsi dan tujuan Agama</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Agama adalah fitrah “ketentuan mutlak” bagi Manusia tanpa manusia agama bukan berarti apa-apa, karena Agama memang ditujukan bagi manusia.[1]</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Agama berasal dari bahasa sansekerta. Menurut pengertian umat hindu penganut madzhab siwa, kata agama yang dipergunakan dalam bahasa Indonesia sebagai istilah kerohanian, berasal dari kata Gam yang berarti pergi, Gam diberi awalan “A” yang berarti Agam berarti kebalikan dari pergi yang artinya datang, dan diberi akhiran “A” menjadi agama dengan arti kedatangan.[2]</div>
<div style="text-align: justify;">
[1] Murtadha mutahhari, Perspektif Al-Qur`an tentang Manusia dan Agama, peny., Haidar bagir, (Bandung: Mizan, 1997), h. 41-42.</div>
<div style="text-align: justify;">
[2] T.H. Thalhas, Ilmu Perbandingan Agama, (Jakarta: Galura pass, 2006), h. 19-20.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu ada juga penulis yang mengartikan bahwa agama menurut bahasa sansekerta terdiri dari dua kata “A” dan “Gama”, A yang berarti tidak dan Gama yang berarti kacau balau, jadi agama mempunyai arti tidak kacau balau (teratur).[1]</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila agama itu disalin ke dalam bahasa arab yang berarti al-Din atau al-millah, ia dapat bermakna adat kebiasaan, tingkah laku, patuh, hokum, aturan, dan pikiran.[2]</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang barat menggunakan kata agama dengan sebutan Religion yang biasanya digunakan untuk kepentingan tertentu dari umat manusia yang merupakan unsure pokok bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Pengertiannya adalah hubungan yang tetap antara manusia dengan yang bukan manusia.[3]</div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu definisi mutlak dari agama dalam wacananya agak mengalami kesulitan tersendiri, bahkan hampir mustahil untuk dapat mendefinisikan agama yang bias diterima atau disepakati semua kalangan. Untuk itu setidaknya ada tiga cara pendekatan yaitu segi fungsi, institusi, dan subtansi.[4]</div>
<div style="text-align: justify;">
Para ahli sejarah, cenderung mendefinisikan agama sebagai suatu institusi historis. Para ahli di bidang sosiologi dan antropologi cenderung mendefinisikan agama dari sudut fungsi sosialnya. Pakar teologi, fenomenologi, dan sejarah agama melihat agama dari aspek substansinya yang sangat asasi yaitu sesuatu yang sakral. Pada hakikatnya ketiga pendekatan itu tidak saling bertentangan, melainkan saling melenyempurnakan dan melengkapi, khususnya jika menginginkan agar pluralism agama didefinisikan sesuai kenyatan objektif di lapangan.[5]</div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu fungsi dan tujuan dari agama adalah sebagai tatanan Tuhan yang dapat membimbing Manusia yang berakal untuk berusaha mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat “kehidupan selanjutnya”.[6]</div>
<div style="text-align: justify;">
Agama mengajarkan para penganutnya untuk mengatur hidupnya agar mendapatkan kebahagiaan untuk dirinya maupun masyarakan sekitarnya, selain itu sebagai pembuka jalan kepada sang Pencipta manusia. Tuhan yang Maha Esa ketika telah mati. Ajaran agama yang universal mengandung kebenaran yang tidak dapat diubah meskipun masyarakat telah menerima itu berubah dalam struktur dan cara berfikirnya.[7]</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Dimensi (unsur-unsur) Agama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dimensi Agama yang telah dikonsepsikan manusia adalah: adanya kepercayaan kepada Sang Pencipta, Adanya wahyu asli, dogma teologi, yakin tentang adanya supranatural, adanya proses evolusi.</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Kebutuhan manusia terhadap agama.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita mungkin telah dapat merasakan bagaimana pentingnya peranan yang telah dimainkan oleh agama dalam kehidupan manusia. Hal itu malah mungkin menimbulkan kekecewaan pada manusia, karena betapa sering perwujudan agama gagal. Begitu juga kita telah merasakan betapa pentingnya mutu kehidupan beragama itu bagi seluruh tradisi manusia.[8]</div>
<div style="text-align: justify;">
Barangkali kita juga telah mengambil sikap baru terhadap agama lain yang bukan agama kita peluk sendiri. Bukan dalam arti bahwa kita menyetujui semua agama tersebut. Dalam menelaah kehidupan semua agama manusia tersebut, tidak ada hal yang mengharuskan garis batas keyakinan agama lain terlewati. Namun barangkali kita telah dapat memandang agama-agama tersebut sebagai keyakinan yang dianut oleh manusia yang hidup, yaitu orang-orang yang juga mempertanyakan berbagai masalah dasar yang juga kita pertanyakan, mereka juga mencari hidup yang lebih luhur terhadap agamanya.[9]</div>
<div style="text-align: justify;">
Agama mengambil bagian pada saat-saat yang paling penting dan pada pengalaman hidup. Agama merayakan kelahiran, menandai pergantian jenjang masa dewasa, mengesahkan perkawinan, serta kehidupan keluarga, dan melapangkan jalan dari kehidupan kini menuju kehidupan yang akan datang. Bagi juataan manusia, agama berada dalam kehidupan mereka pada saat-saat yang paling khusus maupun pada saat-saat yang paling mengerikan . agama juga memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan kita. Adakah kekuatan tertinggi lain yang mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kita? Bagaimanakah kehidupan dimulai? Apa arti semuanya ini? Mengapa orang menderita? Apa yang terjadi terhadap diri kita apabila kita telah mati?[10]</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengingat hal demikian wajarlah jika agama menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia, karenanya ia mampu memberikan jawaban sekaligus inspirasi bagi terwujudnya kehidupan yang diinginkan manusia.</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Beberapa teori dan pendekatan dalam ilmu Agama.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beragam teori dan pendekatan yang dilakukan para sarjana, diantaranya adalah: Para sarjana barat dalam teorinya terhadap cara pendekatan dalam ilmu agama memakai metode[11]:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Metode pendekatan structural fungsionalistis, yang berarti pendekatan yang bertitik tolak pada pertanyaan-pertanyaan (apa fungsi dan peranan agama, bagaimana kedudukan dalam struktur masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari).</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Metode pendekatan fenomenologis yaitu metode yang berusaha melihat dari dalam atau substansi dari isi kepercayaan agama itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Disamping itu berdasarkan penelitian secara empiris dan memperhatikan hasil-hasil pembahasan yang telah dilakukan oleh para sarjana[12], yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Metode historis dengan tokohnya Maurie Vernas (1854-1929).</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Metode antropologi dengan tokohnya seperti tylor (1823-1917) dan J.G. frazer (1854-1916) yang menitik beratkan pada penelitian dan penyelidikan terhadap agama primitive.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Metode philology dengan tokohnya Max Muller (1823-1900) yang menggunakan perbandingan philology, dengan cara mempelajari myitology (mitos kepercayaan).</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Metode originally (asal-usul agama) dengan tokohnya Herbert spencer (1820-1898) dengan bukunya yang terkenal antara lain principles of sociology, sebagai pertumbuhan dan perkembangan agama yang dilihat dan ditinjau dari asal-usul agama itu berada.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Metode sociology dengan tokohnya yang utama adalah Emile Durkheim (1858-1917). Pada umumnya metode ini mendapat sambutan yang baik dan digunakan oleh para sarjana di masa kini, yang digunakan oleh syeh Muhammad Abduh (1849-1905) sebagai tokoh sarjana muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Metode volkersychology dengan tokohnya yang utama adalah M Lazarus (1824-1903) sarjana dari jerman. Metode ini menghampiri agama dari aspek-aspek psikologi rakyat dan penganut-penganutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dengan demikian akan tercapainya pemahaman terhadap ilmu-ilmu agama, apabila dalam teori dan pendekatannya mengunakan berbagai ilmu pengetahuan yang saling berkaitan seperti, sejarah, arkeologi, geografi antropologi, dan psikologi. Dengan begitu integrasi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan lainnya setidaknya akan memberikan pengertian yang utuh terhadap agama.</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b>Daftar Pustaka</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Smith, Huston. Agama-Agama Manusia, terj., Saafroedin bahar (Jakarta: Yayasan Obor indonesia, 2001).</div>
<div style="text-align: justify;">
Keene,Michael. Agama-agama Dunia, terj., F.A. Soepapto (Yogyakarta: Kanisius, 2006).</div>
<div style="text-align: justify;">
Thalhas, T.H. Ilmu Perbandingan Agama (Jakarta: Galura pass, 2006).</div>
<div style="text-align: justify;">
Mutahhari, Murtadha Perspektif Al-Qur`an tentang Manusia dan Agama. peny., Haidar bagir (Bandung: Mizan, 1997).</div>
<div style="text-align: justify;">
Malik Thoha, Anis. Tren Pluralisme Agama: Tinjauan kritis (Depok: Perspektif, 2005)</div>
</blockquote>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-67728326846494083912013-05-14T00:22:00.001-07:002013-05-16T00:59:43.780-07:00Tempat kelahiranku<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsbKoYrQbxkQQ6O2wxc1Wbu5rT0H2HlU_7IUaP313wB5O0s06ImfO8c2HLRR7qXzERHwFwNB9aTH7bU-eCN-AUz5YXnYJeIAPdbg0ZjjAvwujgULynhPKX4v_UHwXcAoajCDf0RRBzdA/s1600/9.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsbKoYrQbxkQQ6O2wxc1Wbu5rT0H2HlU_7IUaP313wB5O0s06ImfO8c2HLRR7qXzERHwFwNB9aTH7bU-eCN-AUz5YXnYJeIAPdbg0ZjjAvwujgULynhPKX4v_UHwXcAoajCDf0RRBzdA/s200/9.JPG" width="200" /></a></div>
<span style="color: red;">Salah </span><span style="color: #38761d;">satu Desa diantara beberapa Desa yang ada di Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng adalah Desa Umpungeng yang merupakan Desa penghasil cengkeh terbanyak dari sekian Desa yang ada di Desa tersebut. selain cengkeh yang termasuk bagian dari penghasilan masyarakat yang ada didalamnya adalah kopi, keluak, coklat, kemiri, rotan, gula merah yang terbuat dari aren dll. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Desa Umpungeng yang terletak didaerah dataran tinggi dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan laut, sehingga dengan kondisi tersebut mempengaruhi semua kondisi yang ada di daerah tersebut, baik karakter manusianya, adat & budayanya, sistem perekonomiannya dll. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Dari Desa inilah terlahir sosok anak laki-laki dari pasangan Abd. Rahman dengan Sitti Hasnah tepatnya di Dusun Umpungeng pada tanggal 5 Juni 1986 yang pada awalnya diberi nama Pathurrahman kemudian diganti dengan nama Nasrullah R.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-10005727846180822042013-05-13T23:48:00.000-07:002013-05-15T23:40:40.904-07:00Visi Hidupku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6ckh9o8vb156kzgJKloZv4qCs4nlB50Fa14ZRX353i4938IOO7g0FVmKxeZop1FHNnOiS5szd8Q7WRVu75LUWcH8qxLUs95M2d71V4SE8g8nmRc0qOiO12qoDNOrXdWZIIyTMdyBuzA/s1600/visi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6ckh9o8vb156kzgJKloZv4qCs4nlB50Fa14ZRX353i4938IOO7g0FVmKxeZop1FHNnOiS5szd8Q7WRVu75LUWcH8qxLUs95M2d71V4SE8g8nmRc0qOiO12qoDNOrXdWZIIyTMdyBuzA/s200/visi.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace; font-size: x-large;"><b>"Hidup untuk berbagi kebaikan dengan sesama"</b></span></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-17592101651810330242013-05-13T23:32:00.000-07:002013-05-15T23:55:35.915-07:00Budaya Lokal dan Cara Melestarikannya<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkddawAHJbUawzHBi8Mngv5M7MavfwFn93d7LY9zR4RomcWwUZ_4sH8g0_yCgD0j9Ia627EZ6r_rJewFgoy8CTqTTwZP58dYD7SHF5jXBMKJwsVFRwfl7K5m-TyOtI4QWxi_1lZ44VwA/s1600/Budaya+lokal.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkddawAHJbUawzHBi8Mngv5M7MavfwFn93d7LY9zR4RomcWwUZ_4sH8g0_yCgD0j9Ia627EZ6r_rJewFgoy8CTqTTwZP58dYD7SHF5jXBMKJwsVFRwfl7K5m-TyOtI4QWxi_1lZ44VwA/s200/Budaya+lokal.jpg" width="113" /></a>Indonesia sangat kaya akan budaya lokal. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah pasti memiliki budaya tersendiri yang walaupun masih satu bangsa namun sangat berbeda satu dengan yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal inilah yang tidak bisa dijumpai di negara lain walaupun negara-negara tesebut adalah negara maritim dan kepeluan sama seperti Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun tetap saja mereka tidak mempunyai budaya sekaya di Indonesia. Dengan demikian kita harus bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia karena keanekaragaman budayanya mampu membentuk masyarakata yang berkarakter.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Budaya lokal di Indonesia sangat beraneka ragam seperti tarian daerah, pakaian daerah, adat-istiadat, rumah daerah, dan lain-lain. Tentunya bisa dibayangkan berapa banyak budaya dengan segala keanekaragamannya yang dimiliki oleh Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia terdiri dari dari 33 provinsi di mana setiap provinsi mempunyai budaya masing-masing. Belum lagi di antara 15 ribu pulau ada banyak adat istiadat yang belum diketahui secara nasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pelestarian Budaya Lokal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Fakta bahwa Indonesia kaya akan budaya lokal, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengenal budayanya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini dapat dikarenakan banyak hal. Salah satunya adalah karena orang tua mereka tidak mengenalkan budaya dan adat-istiadat sejak kecil. Hal ini tidak boleh dibiarkan karena bagaimanapun juga budaya adalah identatitas bangsa yang harus dilestarikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Banyak cara untuk menyelamatkan budaya lokal.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeritah harus mewajibkan sekolah-sekolah di Indonesia untuk menyertakan mata pelajaran budaya dalam kurikulum sekolah dengan bobot sama dengan mata pelajaran lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini berarti mata pelajaran budaya tidak hanya dipandang sebagai muatan lokal tetapi juga sebagai mata pelajaran yang sama bobotnya dengan pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan mata pelajaran yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mau tidak mau siswa sebagai generasi muda akan belajar tentang budayanya sendiri. Selain di sekolah, harus banyak pula acara-acara yang berbau budaya di mana generasi muda harus ikut berpasitipasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengembangkan Budaya Lokal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah generasi muda sadar akan pentingnya budaya lokal dan budaya nasional, saatnya membawa budaya lokal Indonesia ke level yang lebih luas bahkan ke dunia internasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini kurang lebih sama dengan cara pelestarian seperti yang telah disebutkan di atas namun lebih mendalam dan meluas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara-cara untuk mengembangkan budaya Indonesia sangatlah bervariasi. Event-event budaya harus lebih diperbanyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan acara-acara semacam itu haruslah ditujukan pada kawula muda karena generasi muda inilah yang nantinya akan berpikir kreatif agar masyarakat dunia bisa melihat budaya Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Publik figure, misalnya selebritis, ulama, atau orang-orang yang dikenal luas oleh masyarakat haruslah berpastisipasi dalam ini. Terlebih jika publik figure ini juga dikenal oleh masyarakat nasional dan internasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Media cetak dan elektronik apalagi yang berskala nasional harus diberdayakan untuk mengembangkan budaya lokal karena banyak orang akan melihat dan terinspirasi oleh acara yang dimuat atau ditanyangkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Filed in: Lokal</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0Sulawesi Selatan, Indonesia-5.1593341984900185 119.47356777734376-5.4123621984900181 119.15084427734377 -4.9063061984900189 119.79629127734376tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-29370429739616422742013-01-01T05:59:00.000-08:002013-06-29T06:54:48.200-07:00Keyakinan<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrBo7BMBjiVi1WlxI4jFx0rorlaXkPj7-lEYAt2BDzA8y9hIM4ITTND36yLyZhjePnvKzwGrHM9EVqNWKC91Yl-yWWEBmABwL0nvjKmuvTBDntFOremQrfudmDA00L-UhpyWIAVOhaYA/s1600/keyakinan-hati.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrBo7BMBjiVi1WlxI4jFx0rorlaXkPj7-lEYAt2BDzA8y9hIM4ITTND36yLyZhjePnvKzwGrHM9EVqNWKC91Yl-yWWEBmABwL0nvjKmuvTBDntFOremQrfudmDA00L-UhpyWIAVOhaYA/s1600/keyakinan-hati.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Keyakinan adalah suatu kondisi jiwa atau batin seseorang yang utuh tentang kebenaran sesuatu. </div>
<div style="text-align: justify;">
Keyakinan merupakan pondasi yang paling penting dalam pergerakan hidup manusia untuk sampai pada tujuan yaitu pada kebenaran mutlak (Allah swt). </div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa keyakinan manusia akan selalu dalam keraguan, kebimbangan, dan dalam kondisi kehidupan yang tak menntu.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-30760712153838828002012-01-02T19:37:00.000-08:002013-05-17T19:42:32.481-07:00NR Qur'an<iframe src = "http://www.quranexplorer.com/quran/" width = " 600 "height =" 750"> </iframe>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-66683067085416420982012-01-01T19:06:00.000-08:002013-05-17T19:07:21.400-07:00TV Online<embed scroll="auto" align="top" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="sameDomain" bgcolor="#ffffff" devicefont="false" height="860" menu="true" name="MivoTV" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" quality="high" scale="noscale" src="http://id.imediabiz.com/MivoTV.swf?r=' + Math.round(Math.random() * 99999) + '" type="application/x-shockwave-flash" width="100%" wmode="transparent"></embed><br /> Script <a href="http://bloggnesia.blogspot.com/2011/07/script-tv-online-indonesia.html" target="_blank">Script TV Online</a><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-3676423533811491882011-05-01T01:20:00.000-07:002013-05-22T00:14:12.071-07:00Video<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="150" src="http://www.youtube.com/embed/6IHBF_QwMDg?rel=0" width="200"></iframe>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="150" src="http://www.youtube.com/embed/U4HdC1PSPtU?rel=0" width="200"></iframe>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="150" src="http://www.youtube.com/embed/Dpg1qe1oqq4?rel=0" width="200"></iframe>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="150" src="http://www.youtube.com/embed/PoxOouIISsc?rel=0" width="200"></iframe>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-28525006658015150372010-03-01T01:53:00.000-08:002013-04-28T02:18:50.132-07:00Keluargaku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEido3Wuj-hngdDwZQq-2D7y9_-scfkFgwNJ1Aeyik-zs-09X-arPZgAeTBoRaADEFV07mR3KQjAJbGe1vKJK0H2Eb1QGC-0jD3H6t-a3Oph0rXuJG6aIc6aAnLq1fiTm-OQqvmznSYoxw/s1600/Abdu+Rahman.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEido3Wuj-hngdDwZQq-2D7y9_-scfkFgwNJ1Aeyik-zs-09X-arPZgAeTBoRaADEFV07mR3KQjAJbGe1vKJK0H2Eb1QGC-0jD3H6t-a3Oph0rXuJG6aIc6aAnLq1fiTm-OQqvmznSYoxw/s200/Abdu+Rahman.jpg" width="200" /></a></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwadjJUUP80a15smYCf1tQniSVj29fsVb5q3WKUvll0jux-2dRjMa9dhDfmDJqn-LT9n5aZHlABYEZevhS11NTtaJ6Mt5muPYeVZ3C_yQp2XrgOMczzaAKP8GT-V2ayF_3qP4OH9m1Iw/s1600/Siti+Hasanah.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwadjJUUP80a15smYCf1tQniSVj29fsVb5q3WKUvll0jux-2dRjMa9dhDfmDJqn-LT9n5aZHlABYEZevhS11NTtaJ6Mt5muPYeVZ3C_yQp2XrgOMczzaAKP8GT-V2ayF_3qP4OH9m1Iw/s200/Siti+Hasanah.jpg" width="172" /></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Abdu Rahman - Sitti Hasanah</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG9OMaMAyDS7a-Dsew3XNmbGe2oKiqLTLjYZS9647J4TCN8mL2Al-5lz_ZZdOdRNyssOSbFs45GuZx5UOEw_6-Tqb-ePBTe1VUZbfrqbM1SaRkl5-8oNd4ieAx-suFeB_4d5i3rhwDuA/s1600/Siti+Rabiah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG9OMaMAyDS7a-Dsew3XNmbGe2oKiqLTLjYZS9647J4TCN8mL2Al-5lz_ZZdOdRNyssOSbFs45GuZx5UOEw_6-Tqb-ePBTe1VUZbfrqbM1SaRkl5-8oNd4ieAx-suFeB_4d5i3rhwDuA/s200/Siti+Rabiah.jpg" width="173" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Sitti Rabiah A.Rahman</span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkM1R9LJ4tFYJgl26YgHpvX8tUziZD_yDy4Y39vXo7JGb5QYeEJWu4sEOjU1iowuIeHQOe5GvjUgtfvVUNh-wzdL4H2Bp_i57pJCWGDRDD8wE3c5aKH0BLAifu2HzZ68YW5LENf6q96A/s1600/Sudirman.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkM1R9LJ4tFYJgl26YgHpvX8tUziZD_yDy4Y39vXo7JGb5QYeEJWu4sEOjU1iowuIeHQOe5GvjUgtfvVUNh-wzdL4H2Bp_i57pJCWGDRDD8wE3c5aKH0BLAifu2HzZ68YW5LENf6q96A/s200/Sudirman.jpg" width="179" /></a><span style="color: #444444; font-size: large;">Sudirman A.Rahman</span><br />
<span style="clear: left; display: inline !important; font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: xx-small; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"></span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinRs3MTZ4lCfqeprGgLXKkuVRGJdWV5JSyiiBpO0N6-PxonwF0mrpAjkffOCU9XMhU5Ajl2p7j2tCKkm5-Bds7HdLk0bTF5s6L2s3qzILh02-KliOa5T9t-ZEpbgZTlN3HMDJFID_S_A/s1600/Rusman.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinRs3MTZ4lCfqeprGgLXKkuVRGJdWV5JSyiiBpO0N6-PxonwF0mrpAjkffOCU9XMhU5Ajl2p7j2tCKkm5-Bds7HdLk0bTF5s6L2s3qzILh02-KliOa5T9t-ZEpbgZTlN3HMDJFID_S_A/s200/Rusman.jpg" width="200" /></a><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Rusman A.Raman</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="clear: left; display: inline !important; font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: medium; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbzsudS0qCY7KLpSFR5SFK_DQ-IZDydGuGwC4MIpFPxsxRXZ0LbNPPM_NAt2MKQ_2bLZaxTRCJgWfADU84_PeBx7M_0-Io7HbLUAkK0s1ITY_GZ005B13_LeS1iWbKUVDLcFZVBX2lVA/s1600/Sukirman.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbzsudS0qCY7KLpSFR5SFK_DQ-IZDydGuGwC4MIpFPxsxRXZ0LbNPPM_NAt2MKQ_2bLZaxTRCJgWfADU84_PeBx7M_0-Io7HbLUAkK0s1ITY_GZ005B13_LeS1iWbKUVDLcFZVBX2lVA/s200/Sukirman.jpg" width="176" /></a></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Sukirman A.Rahman </span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgBBAckgCn2-VlMESLfn_bxTT1EvFAmFZH3GUE-sSpPtdzwT4840HP1aDTpw4V17zAMrzDUrSAKaJI8E0fEUMWbU6-aqD3mdUAU9fF4ij7Led4blJAJ5OVIxBnsU7VaV9mR23LkdOtCA/s1600/Sumardi+A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgBBAckgCn2-VlMESLfn_bxTT1EvFAmFZH3GUE-sSpPtdzwT4840HP1aDTpw4V17zAMrzDUrSAKaJI8E0fEUMWbU6-aqD3mdUAU9fF4ij7Led4blJAJ5OVIxBnsU7VaV9mR23LkdOtCA/s1600/Sumardi+A.jpg" /></a><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Sumardi A.Rahman</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivofQehaTFE7n-S5O_sSo0LNJKX7OrElSaW8V7AWIv_54CB7MkTjqzrDrhaXOh98v5d7CT-yBdUypRV0Wno9dhyphenhyphengCL7R3xsAzdhPlG-xzXY8GayjO-GcfWbv7sc0QkBODWHoXVY1PrOQ/s1600/Nurul+Hikmah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivofQehaTFE7n-S5O_sSo0LNJKX7OrElSaW8V7AWIv_54CB7MkTjqzrDrhaXOh98v5d7CT-yBdUypRV0Wno9dhyphenhyphengCL7R3xsAzdhPlG-xzXY8GayjO-GcfWbv7sc0QkBODWHoXVY1PrOQ/s200/Nurul+Hikmah.jpg" width="200" /></span></a></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Nurul Hikmah A.Rahman</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGCKRTlKB-qwwN1VNpiuZIWPxcn7FIffOyr9rDvNH89cu5nMpgDSq77bj0tJrNLEXu1r9fHsIye6avqIOUYFZujmjtaj9MfsqtzDi0TBjW-KS-Nce8ynSnv2kOa8MZO4wPNahiG45TFg/s1600/Nasrullah+Rahman.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGCKRTlKB-qwwN1VNpiuZIWPxcn7FIffOyr9rDvNH89cu5nMpgDSq77bj0tJrNLEXu1r9fHsIye6avqIOUYFZujmjtaj9MfsqtzDi0TBjW-KS-Nce8ynSnv2kOa8MZO4wPNahiG45TFg/s200/Nasrullah+Rahman.jpg" width="200" /></a><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Nasrullah A.Rahman</span><br />
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXnllhV5MwztHUnRY67bUQgqGSz6FCEpck2GlzglCxyVAzkB6iTc7ZHNvKwfvXlKgcuoOSYev-caefWE-ombzQsER7TzR4T8yIbGSi_wSu3VPlow1gr4nhVBetJcjCVzK8lqZjbxc5GA/s1600/Nurul+Kamri+Badar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXnllhV5MwztHUnRY67bUQgqGSz6FCEpck2GlzglCxyVAzkB6iTc7ZHNvKwfvXlKgcuoOSYev-caefWE-ombzQsER7TzR4T8yIbGSi_wSu3VPlow1gr4nhVBetJcjCVzK8lqZjbxc5GA/s200/Nurul+Kamri+Badar.jpg" width="200" /></a>Nurul Kamri Badar A.Rahman</span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4931160690317324069.post-48320077401072015752009-06-01T04:55:00.000-07:002013-05-14T02:59:41.813-07:00Foto<embed type="application/x-shockwave-flash" src="https://picasaweb.google.com/s/c/bin/slideshow.swf" width="300" height="170" flashvars="host=picasaweb.google.com&hl=en_US&feat=flashalbum&RGB=0x000000&feed=https%3A%2F%2Fpicasaweb.google.com%2Fdata%2Ffeed%2Fapi%2Fuser%2F110161815714360344664%2Falbumid%2F5877767261333508673%3Falt%3Drss%26kind%3Dphoto%26authkey%3DGv1sRgCMWOh63PlZi-kAE%26hl%3Den_US" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer"></embed>
<embed flashvars="host=picasaweb.google.com&hl=en_US&feat=flashalbum&RGB=0x000000&feed=https%3A%2F%2Fpicasaweb.google.com%2Fdata%2Ffeed%2Fapi%2Fuser%2F110161815714360344664%2Falbumid%2F5877756331034397089%3Falt%3Drss%26kind%3Dphoto%26authkey%3DGv1sRgCIDUo6PdsMXtHA%26hl%3Den_US" height="170" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" src="https://picasaweb.google.com/s/c/bin/slideshow.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="300"></embed>
<embed flashvars="host=picasaweb.google.com&hl=en_US&feat=flashalbum&RGB=0x000000&feed=https%3A%2F%2Fpicasaweb.google.com%2Fdata%2Ffeed%2Fapi%2Fuser%2F110161815714360344664%2Falbumid%2F5871859451755172145%3Falt%3Drss%26kind%3Dphoto%26authkey%3DGv1sRgCMSTz5Ovo4P-Tw%26hl%3Den_US" height="170" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" src="https://picasaweb.google.com/s/c/bin/slideshow.swf" type="application/x-shockwave-flash" width="300"></embed>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03158140397607146882noreply@blogger.com0